RADARNUSANTARA.CO.ID, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) di bawah kepemimpinan Bupati Aulia Rahman Basri menaruh perhatian besar terhadap kondisi jalan desa.
Dalam program kerja 2025, salah satu fokus utama adalah pembenahan dan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah pedesaan, terutama di kecamatan-kecamatan terpencil yang selama ini mengalami keterbatasan akses.
Dalam rapat koordinasi bersama Dinas PUPR dan para camat, Aulia menekankan pentingnya infrastruktur sebagai jembatan penggerak ekonomi masyarakat.
“Kalau jalan bagus, distribusi hasil pertanian dan perikanan jadi lancar. Anak-anak sekolah pun tidak perlu khawatir ketika musim hujan. Kita ingin pembangunan yang merata,” ungkapnya di Tenggarong, Senin (21/7).
Data dari Dinas PUPR Kukar menunjukkan, dari total 1.286 kilometer jalan desa, sekitar 32% masih dalam kondisi rusak ringan hingga berat, terutama di wilayah pesisir dan hulu, seperti Kecamatan Muara Wis, Kembang Janggut, dan Tabang.
Tahun ini, Pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp158 miliar untuk peningkatan jalan desa, termasuk pembangunan drainase dan jembatan kecil.
Program ini juga masuk dalam salah satu dari 17 program dedikasi “Kukar Idaman” yang diusung pasangan Aulia–Rendi.
“Kami juga libatkan kontraktor lokal dan swakelola desa. Prinsipnya gotong royong: dari desa, oleh desa, untuk desa,” kata Kepala Dinas PUPR Kukar, Irfan Muliadi.
Masyarakat menyambut baik program ini. Sejumlah kepala desa mengapresiasi langkah Pemkab yang dinilai responsif terhadap kondisi lapangan. Kepala Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, menyebut perbaikan jalan menjadi harapan lama warganya.
“Kami sangat berharap bisa mulai tahun ini, karena selama ini hasil panen warga sering rusak karena distribusi terlalu lama,” ujarnya.
Langkah ini diharapkan tak hanya mempercepat konektivitas, tetapi juga menumbuhkan ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan wilayah dalam menghadapi tantangan pembangunan jangka panjang.











