Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat dan tegas menyusul insiden keracunan massal yang menimpa peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Begitu kembali ke tanah air, Presiden langsung menggelar rapat darurat bersama 12 pejabat tinggi negara untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program tersebut. Pemerintah memutuskan menutup sementara dapur-dapur MBG yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dianggap bermasalah, sambil memperketat standar higienitas melalui kewajiban Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), sterilisasi peralatan, serta peningkatan kualitas air dan pengelolaan limbah. Kementerian Kesehatan juga diminta mengaktifkan peran Puskesmas dan UKS di sekolah-sekolah sebagai garda terdepan dalam pengawasan makanan bergizi. Langkah ini diambil untuk memastikan program MBG tetap berjalan dengan aman dan memberikan manfaat nyata bagi kesehatan anak-anak Indonesia.











