Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur siap menjalankan program magang nasional yang digagas langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, menjelaskan dari Samarinda pada Selasa, bahwa program ini sepenuhnya didanai oleh APBN melalui Kementerian Ketenagakerjaan dengan kuota mencapai 20.000 peserta magang secara nasional.
“Meskipun surat resmi terkait pelaksanaan teknis di daerah belum kami terima dari Kementerian, kami sudah gencar menyebarkan informasi program ini lewat media sosial,” ujarnya. Ia menambahkan, dalam 2-3 hari ke depan pihaknya akan memantau apakah ada perusahaan di Kaltim yang mulai bergabung dan mendukung program ini.
Program magang ini terbuka bagi para lulusan perguruan tinggi yang sudah menyelesaikan studinya sejak Agustus 2024, khusus bagi kampus yang terdaftar di Kemendiktisaintek. Durasi magang dibatasi maksimal enam bulan, dengan pendaftaran yang dapat dilakukan secara mudah dan cepat lewat aplikasi Siap Kerja secara online.
Para peserta magang akan mendapatkan uang saku minimal setara Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim, yaitu sekitar Rp3,6 juta. Jika mereka magang di perusahaan dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang lebih tinggi, peserta bahkan berpotensi menerima nilai lebih besar.
“Kami berharap program ini benar-benar sejalan dengan latar belakang pendidikan peserta, sehingga kompetensi yang mereka dapatkan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” tambah Rozani.
Karena anggaran APBN untuk program ini akan habis pada Desember 2025, idealnya pelaksanaan magang sudah dimulai paling lambat Oktober ini. Namun, jika ada perpanjangan durasi hingga enam bulan penuh, pemerintah pusat tengah mengkaji kemungkinan tambahan anggaran untuk mendukung hal tersebut.











