Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertekad memastikan tidak ada lagi anak dari keluarga miskin ekstrem yang harus putus sekolah. Melalui berbagai program strategis, pemerintah fokus meningkatkan angka partisipasi pendidikan di seluruh daerah.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan komitmen tersebut dengan berbagai langkah nyata seperti program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Saat ini, Kaltim juga mengusung visi besar menuju “Generasi Emas,” yang menjadi semangat utama dalam upaya membangun masa depan pendidikan di daerah tersebut.
“Kami terus memberikan dukungan penuh mulai dari pendidikan dasar hingga jenjang perguruan tinggi,” ujar Seno Aji dalam keterangannya di Samarinda, Kamis lalu. Salah satu kebijakan unggulan adalah program uang sekolah gratis bagi seluruh siswa SMA dan SMK di “Benua Etam.”
Tak hanya itu, perhatian pemerintah juga merambah ke dunia kampus dengan memberikan bantuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) bagi mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3. Langkah ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan nasional untuk memastikan setiap anak bangsa mendapat kesempatan yang setara dalam mengenyam pendidikan.
Menurut Seno Aji, investasi pada sumber daya manusia adalah kunci utama untuk mencetak generasi unggul yang siap bersaing di panggung global. Dengan membuka akses pendidikan yang lebih luas, pelajar Kaltim diharapkan mampu berinteraksi dan bersaing secara percaya diri dengan teman-teman dari seluruh dunia.
Program-program tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan signifikan pada Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) di semua jenjang pendidikan. Ini selaras dengan visi besar Kaltim yang ingin menciptakan generasi emas dengan daya saing internasional.
“Saat ini, tidak ada lagi alasan ekonomi yang bisa menghalangi anak-anak Kaltim untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Pemerintah daerah berkomitmen penuh menjaga keberlanjutan program ini demi masa depan yang cerah bagi sumber daya manusia di Kaltim,” tutup Seno Aji penuh keyakinan.











