Hingga Juli 2025, sekitar 1.170 Aparatur Sipil Negara (ASN) Otorita IKN dan 109 pegawai Rumah Sakit Kementerian Kesehatan sudah resmi pindah tugas ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski jumlah ini terbilang besar, ternyata lonjakan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bukanlah di Sepaku, lokasi pusat pemerintahan IKN, melainkan justru di Kecamatan Penajam.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten PPU, Waluyo, mengungkapkan, banyak yang mengira pendatang paling banyak berada di Sepaku karena IKN, tapi kenyataannya pertumbuhan penduduk tertinggi masih di Penajam.
Menurut Waluyo, ASN yang pindah ke IKN biasanya hanya pendatang sementara—datang untuk bekerja dan kemungkinan besar akan kembali ke daerah asal setelah masa tugas selesai. Mereka juga tidak masuk dalam data resmi penduduk PPU karena tidak melakukan pendaftaran di Disdukcapil.
Hingga semester pertama 2025, Disdukcapil mencatat jumlah penduduk Kabupaten PPU mencapai 203.661 jiwa, naik 1.594 orang dari tahun sebelumnya yang tercatat 202.067 jiwa. Penambahan penduduk terbanyak justru terjadi di Kecamatan Penajam, dengan total 99.233 jiwa. Kecamatan Sepaku berada di posisi kedua dengan 41.956 jiwa, diikuti Babulu (40.900 jiwa) dan Waru (21.550 jiwa).
Waluyo menjelaskan, pertumbuhan penduduk di PPU tak hanya berasal dari kelahiran, tetapi juga kedatangan pendatang yang menyebar di seluruh kecamatan. Banyak dari mereka datang karena pekerjaan dan terkadang membawa keluarga.
Untuk penduduk wajib KTP, jumlahnya mencapai 144.856 jiwa, dengan rincian terbanyak di Kecamatan Penajam sebanyak 69.621 jiwa, lalu Sepaku 30.527 jiwa, Babulu 29.347 jiwa, dan Waru 15.361 jiwa. Data ini bersumber dari pemerintah pusat yang otomatis mencatat penduduk di atas usia 17 tahun yang sudah merekam KTP.











