Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said, mengungkapkan bahwa berkurangnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat membawa tantangan besar bagi kelancaran pembangunan daerah. Menurutnya, tanpa dukungan anggaran yang memadai, program pembangunan yang sudah dirancang dengan matang bisa terhambat bahkan gagal terlaksana.
“Sehebat apapun program dan perencanaan, tanpa anggaran yang cukup, hasilnya pasti tidak maksimal,” tegas Said pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Selain itu, Said menyoroti performa Perusahaan Daerah (Perusda) yang selama ini belum memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau. Padahal, Perusda punya peran penting sebagai penyedia layanan publik sekaligus penggerak ekonomi lokal.
“Kontribusi Perusda memang masih di bawah harapan. Kami berharap pimpinan Perusda bisa meningkatkan kinerja, menjalin kolaborasi lebih erat dengan perangkat daerah, serta menghadirkan inovasi-inovasi segar ke depan,” ujarnya.
Muhammad Said berharap Perusda bisa jadi solusi cerdas dalam menambal defisit anggaran akibat pengurangan dana dari pusat. Dengan begitu, program pembangunan tidak perlu terlalu bergantung pada TKD dan tetap berjalan lancar.
“Kami ingin Perusda benar-benar memberikan dampak positif terhadap PAD. Jika itu tercapai, bukan hanya anggaran yang terbantu, tapi kesejahteraan masyarakat Berau juga bisa meningkat,” tambahnya optimis.
Pemkab Berau kini tengah menghadapi tantangan ganda: menjaga agar pembangunan tidak terhenti karena dana yang terbatas, sekaligus mendorong Perusda tampil lebih tangguh dan produktif demi kemajuan daerah.
“Saat ini, kami fokus mendorong Perusda agar mampu memberikan kontribusi maksimal untuk mendukung pembangunan Berau,” pungkas Sekda Said.
(ADV PROKOPIM BERAU)











