Kabupaten Kutai Timur nggak mau ketinggalan! Pemerintah daerah kini serius mengangkat sektor perikanan air tawar yang selama ini mandek, dengan menggandeng swasta supaya industri ini makin cepat berkembang dan bawa manfaat besar untuk masyarakat. Wakil Bupati Mahyunadi bilang, potensi perikanan air tawar di Kutim sebenarnya luar biasa, cuma belum tergarap maksimal karena Kutim nggak punya laut—jadi semua andalan cuma kolam dan tambak.
“Tantangannya memang berat, kita nggak punya laut dan alatnya terbatas. Sekarang, kita fokus bantu dari bibit dulu,” ujar Mahyunadi. Tapi jangan salah, Pemkab sudah buka pintu selebar-lebarnya buat kerja sama dengan swasta, lembaga pelatihan, dan lembaga keuangan supaya para pembudidaya dapat modal, pelatihan, dan pasar yang lebih luas.
“Ekonomi masyarakat jangan cuma bergantung ke satu sektor. Kalau perikanan maju, ekonomi juga ikut naik,” tegas Mahyunadi. Meski anggaran terbatas, Pemkab nggak akan mundur dari dukungan bagi yang benar-benar serius menekuni usaha ini.
Perikanan air tawar, khususnya ikan nila, lele, dan patin, sangat cocok dikembangkan di lahan terbatas dan bisa jadi usaha keluarga yang berkelanjutan. Anak muda Kutim diajak untuk kreatif, manfaatkan teknologi sederhana, buat pakan sendiri, dan gunakan pemasaran digital agar usaha ini bisa jadi ladang cuan yang menjanjikan.
“Jangan cuma terpaku di tambang atau kebun. Perikanan air tawar juga bisa jadi peluang keren kalau dikelola dengan inovasi,” pesan Mahyunadi. Jadi, siap-siap menyambut era baru perikanan air tawar yang segar, modern, dan penuh peluang di Kutai Timur.











