Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, turun langsung meninjau kondisi jalan poros Barong Tongkok–Tering menuju Mahakam Ulu, Senin, 20 Oktober 2025. Aksi lapangan ini jadi bukti keseriusan Pemprov Kaltim mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman yang krusial sebagai jalur penghubung antarwilayah.
Dalam kunjungan tersebut, Seno Aji didampingi oleh Wakil Bupati Kutai Barat Nanang Adriani, jajaran pejabat kabupaten, serta perwakilan DPRD Provinsi Kaltim. Mereka memantau progres pembangunan jalan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, baik dari segi kualitas maupun waktu penyelesaian.
Seno Aji menegaskan bahwa jalur ini bukan sekadar soal aspal dan beton—tapi jantung dari pembangunan di wilayah pedalaman. “Jalan ini adalah fondasi penting untuk mendorong mobilitas masyarakat, memperlancar distribusi logistik, dan membuka akses pendidikan serta layanan kesehatan,” jelasnya.
Tak main-main, Pemprov Kaltim menargetkan hingga akhir 2025, ruas jalan sepanjang 42 km ditambah 50 km sudah bisa dilewati dengan aman dan nyaman. “Kemarin saya bersama seluruh anggota DPRD Kaltim meninjau langsung. Insya Allah, akhir 2025 masyarakat sudah bisa menikmati akses jalan yang layak,” ucap Seno.
Lebih jauh, proyek infrastruktur ini masuk dalam skema multiyears contract dengan nilai fantastis—Rp459 miliar! Target akhirnya? Membangun sekitar 140 km jalan yang menghubungkan Kutai Barat hingga Mahakam Ulu, rampung pada 2027.
Wakil Bupati Kutai Barat, Nanang Adriani, menyambut baik perhatian besar dari pemerintah provinsi. Ia menekankan pentingnya infrastruktur jalan untuk mendongkrak ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedalaman. “Kami apresiasi peninjauan ini. Jalan ini sangat vital, dan sinergi antara provinsi dan kabupaten harus terus diperkuat agar hasilnya benar-benar maksimal,” tegasnya.
Dengan proyek ini, Kaltim bukan hanya membangun jalan, tapi membuka peluang masa depan untuk ribuan warga di pedalaman. Infrastruktur bukan lagi impian—tapi kenyataan yang sedang dibentuk.
