Samarinda, 28 Oktober 2025 – Pembangunan Terowongan Samarinda, salah satu proyek strategis Kota Tepian, kini memasuki tahap akhir. Namun, masyarakat harus bersabar, karena terowongan yang menghubungkan dua kawasan padat lalu lintas ini belum bisa langsung dibuka untuk umum.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan bahwa uji kelayakan terowongan sepenuhnya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR. “Uji kelayakan dilakukan pihak pusat. Kami harus mengajukan dulu, lalu tim dari kementerian akan datang ke Samarinda. Setelah hasilnya dinyatakan aman, baru terowongan bisa digunakan,” jelas Desy saat ditemui di Hotel Bumi Senyiur, Senin (27/10/2025).
Desy menegaskan, uji dari pemerintah pusat mencakup keselamatan secara menyeluruh, termasuk aspek teknis, struktur bangunan, dan kelancaran lalu lintas di dalam terowongan. “Pertama, mereka akan mengecek struktur terowongan. Setelah itu baru dilakukan uji lalu lintas, termasuk kendaraan masuk dan keluar,” tambahnya.
Meski begitu, uji internal sudah dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Samarinda selama proses pembangunan. Namun, Desy menekankan bahwa hasil uji internal tersebut tidak bisa menggantikan pengujian resmi dari kementerian. “Yang kami lakukan saat ini baru uji internal. Setelah selesai, baru tim dari pusat melakukan uji keseluruhan,” jelasnya.
Terkait kendala pembangunan, Desy menyebut sempat terjadi runtuhan di mulut terowongan, yang memaksa perpanjangan waktu pengerjaan. “Kendala terakhir karena runtuhan, sehingga perpanjangan dilakukan di bagian mulut terowongan. Selain itu, tidak ada masalah berarti,” katanya.
Target penyelesaian konstruksi ditetapkan akhir tahun 2025, termasuk perbaikan dan penambahan di bagian depan terowongan. Tahap pengujian dan evaluasi oleh Kementerian PUPR diharapkan dapat dilakukan pada 2026. “Desain keseluruhan sudah rampung tahun ini. Semoga uji dari pusat bisa dilakukan tahun depan, sehingga proyek ini bisa selesai seluruhnya pada 2026,” tutup Desy.
Warga Samarinda diminta bersabar. Meski terowongan belum bisa dilalui, kehadirannya diharapkan mampu mengurai kemacetan dan mempermudah mobilitas di masa depan.











