Kinerja investasi di Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan, menunjukkan geliat luar biasa sepanjang tahun 2025. Hingga triwulan ketiga, realisasi investasi sudah mencapai Rp19,93 triliun, dengan lonjakan tajam terjadi di triwulan III sebesar Rp10,2 triliun — angka yang membuat banyak pihak angkat alis.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan, Hasbullah Helmi, menyebut capaian itu menumbuhkan optimisme kuat untuk mengejar target tahunan investasi Rp22 triliun.
“InsyaAllah bisa tercapai, tinggal sekitar Rp3 triliun lagi,” ujar Helmi penuh keyakinan, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, dua sektor utama menjadi motor penggerak ledakan investasi ini — yakni industri minyak dan gas bumi (migas) serta crude palm oil (CPO). Pada triwulan pertama, investasi tercatat Rp5,2 triliun, lalu Rp4,3 triliun di triwulan kedua, sebelum akhirnya melonjak drastis di triwulan ketiga.
Helmi menambahkan, tiga izin pabrik CPO baru yang diterbitkan pemerintah daerah turut menyumbang lonjakan signifikan pada realisasi investasi tahun ini.
Dari sisi komposisi, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi dengan kontribusi 83,9 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sekitar 17 persen.
Sektor industri kimia dan farmasi, terutama migas, menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi Rp7,9 triliun, disusul sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp2,3 triliun.
Helmi menegaskan, capaian ini semakin memperkuat posisi Balikpapan sebagai magnet investasi dan pusat ekonomi strategis di Kalimantan Timur.
“Selain potensi industrinya, Balikpapan juga diuntungkan oleh letak geografis yang sangat strategis,” pungkasnya.











