Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, menegaskan pentingnya pemerintah daerah menjaga keseimbangan antara geliat pembangunan pariwisata dan keberlangsungan hidup masyarakat lokal. Ia mengingatkan, kemajuan sektor wisata tidak boleh membuat warga kehilangan ruang dan identitasnya sendiri.
“Jika sektor pariwisata sepenuhnya dikuasai pihak swasta, masyarakat bisa tersisih dari tanahnya sendiri,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Sutami, di sinilah peran Pemkab Berau harus benar-benar hadir — bukan hanya sebagai pengatur, tapi juga penggerak utama agar pengembangan wisata dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus menyejahterakan warga sekitar.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk berani bersaing dengan destinasi wisata nasional lain, salah satunya melalui pengembangan kawasan wisata di wilayah selatan Berau, seperti Teluk Sumbang. Namun, ia menegaskan bahwa pariwisata tidak cukup hanya menonjolkan keindahan alam semata.
“Wisata Berau seharusnya menampilkan kekayaan budaya kita sendiri — mulai dari tarian tradisional, musik khas daerah, hingga ikon budaya lokal. Jangan sampai pesona lokal tergantikan hiburan yang bisa ditemui di mana saja,” tegasnya.
Selain pariwisata, Sutami juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan di wilayah pesisir, terutama di Kampung Balikukup. Ia menilai, pembangunan dermaga di kawasan tersebut sangat mendesak.
“Dermaga itu bukan sekadar sarana transportasi, tapi juga penopang kegiatan ekonomi dan wisata masyarakat,” katanya.
Menurutnya, Balikukup memiliki nilai sejarah penting bagi Berau, sehingga pembangunan infrastrukturnya harus menjadi salah satu prioritas daerah.
Tak hanya soal wisata dan infrastruktur, Sutami juga mengingatkan agar pemerataan pembangunan benar-benar dirasakan hingga ke pelosok, termasuk melalui program prioritas seperti pendidikan gratis dan peningkatan fasilitas umum.
“Program-program unggulan ini harus benar-benar sampai ke semua lapisan masyarakat, bukan hanya di pusat kota,” pungkasnya.











