Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah menyusun masterplan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memastikan digitalisasi dapat menjangkau seluruh wilayah secara merata.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, menekankan pentingnya konektivitas digital bagi masyarakat. “Akses internet hari ini sama pentingnya dengan akses jalan. Kalau jalan menghubungkan fisik antarwilayah, internet menghubungkan manusia dengan pengetahuan dan kesempatan,” ujarnya, Senin (3/11) di Sangatta.
Melalui perencanaan ini, Kutai Timur berharap tidak ada lagi desa yang terisolasi dari informasi. “Tujuan akhirnya sederhana: tidak ada lagi warga yang harus mencari sinyal ke bukit. Setiap warga berhak atas akses informasi,” tambah Mahyunadi.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Siburian, menambahkan saat ini seluruh 139 desa dan 2 kelurahan sudah memiliki akses internet, meski masih terdapat beberapa titik blank spot. “Masih banyak warga yang harus datang ke kantor desa untuk bisa terhubung internet. Dengan masterplan ini, kami akan memperluas akses ke fasilitas publik seperti puskesmas, sekolah, dan posyandu,” jelasnya.
Ronny menekankan, perencanaan ini menjadi panduan agar pembangunan TIK di Kutim berjalan terarah, saling terhubung antar-sektor, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Roadmap TIK ditargetkan rampung akhir 2025, dengan rencana Peraturan Bupati (Perbup) pada 2026 sebagai payung hukum kolaborasi lintas sektor. “Dengan adanya Perbup, digitalisasi tidak lagi sekadar program, tapi menjadi komitmen bersama seluruh perangkat daerah,” ujarnya.











