Ombak tenang di pesisir Kutai Timur menjadi saksi kedatangan Kapal Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan, yang kini bersandar di Dermaga Takat, Desa Manubar Dalam, Kecamatan Sandaran. Kapal ini bukan sekadar alat transportasi laut — ia hadir sebagai rumah sakit terapung yang membawa harapan dan layanan kesehatan gratis bagi warga pesisir yang selama ini kesulitan mengakses pelayanan medis.
“Kami melihat dari hasil survei bahwa pelayanan kesehatan di Desa Manubar Dalam masih sangat terbatas, terutama tenaga medisnya. Karena itu, kami memutuskan untuk datang langsung ke sini,” ujar dr. Lie Dharmawan, Koordinator RSA, didampingi dr. Monica Gloria, Kamis (5/11).
Misi kemanusiaan ini merupakan bagian dari program Yayasan Dokter Peduli (DoctorSHARE), yang selama ini berkomitmen menjangkau masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Program pelayanan kesehatan gratis ini berlangsung selama enam hari, mulai 4 hingga 9 November 2025, dengan menghadirkan berbagai layanan medis langsung di atas kapal. “Kami datang dengan 31 anggota tim untuk membantu masyarakat di daerah 3T, khususnya di Desa Manubar Dalam,” jelas dr. Lie.
RSA dr. Lie Dharmawan dilengkapi dengan fasilitas medis lengkap dan tiga dokter spesialis — gigi, bedah, dan kandungan — yang siap memberikan layanan pemeriksaan dan tindakan langsung di atas kapal. Jenis pelayanannya pun beragam, mulai dari poli umum, poli gigi, bedah, kandungan, hingga tindakan medis seperti sunat, pengangkatan benjolan, dan operasi hernia.
Tak hanya itu, tersedia juga layanan Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan laboratorium dan farmasi, serta kegiatan edukasi kesehatan bagi warga.
“Semua layanan ini sepenuhnya gratis dan tanpa diskriminasi. Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata dari kehadiran kami,” tegas dr. Monica Gloria.
Di antara gemuruh ombak dan semilir angin laut, kapal ini bukan hanya membawa obat-obatan, tetapi juga harapan — bahwa setiap warga, tak peduli seberapa terpencil mereka tinggal, berhak atas kesehatan yang layak.
