Menjelang libur panjang akhir tahun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau terus berbenah. Fokus utamanya tertuju pada Pulau Kakaban, surga tersembunyi yang terkenal dengan pesona Danau Ubur-ubur — destinasi ikonik yang menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah.
Berbagai sarana dan prasarana kini tengah digarap demi menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman, tertata, dan berkelanjutan bagi para pengunjung.
Menurut Staf Teknis dan Pengawas Kepariwisataan, Andi Nursyamsi, fokus pembangunan tahun ini adalah penyelesaian jalur traking atau boardwalk di sekitar kawasan Danau Ubur-ubur.
“Tujuannya agar arus kunjungan wisatawan bisa lebih menyebar dan tidak menumpuk di satu titik. Selain meningkatkan kenyamanan, hal ini juga penting untuk menjaga habitat ubur-ubur yang menjadi daya tarik utama Kakaban,” jelas Andi, Rabu (5/11/2025).
Jalur traking yang tengah dibangun itu dirancang sepanjang lebih dari 600 meter dari sisi darat, dengan jetty atau dermaga kecil di ujungnya sebagai titik pandang sekaligus tempat bersandar perahu. Dari area luar menuju danau, wisatawan nantinya akan melewati sekitar 400 meter jalur kayu yang dilengkapi dua gazebo sebagai tempat beristirahat sambil menikmati panorama alam Kakaban.
Tak hanya itu, Disbudpar juga tengah melakukan penyempurnaan fasilitas pendukung, mulai dari dua unit toilet dan ruang ganti, hingga mempercantik kawasan Tourist Information Center (TIC) yang sudah lebih dulu berdiri. Sebuah pos penjaga bergaya minimalis juga dibangun untuk memperkuat fungsi pengawasan dan pelayanan bagi pengunjung.
“Total panjang traking dari dermaga mencapai sekitar 500 meter lebih, dengan 230 meter di antaranya membentang di atas perairan danau ubur-ubur,” tambah Andi.
Proyek bernilai Rp2,3 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Berau tahun 2025 ini ditargetkan rampung pada awal Desember 2025, agar Pulau Kakaban siap menyambut lonjakan wisatawan di musim liburan.
Dengan rampungnya pembangunan tersebut, Pulau Kakaban diharapkan tampil lebih indah, aman, dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat citranya sebagai destinasi unggulan Bumi Batiwakkal.
“Kami optimistis, penataan ini akan memperkuat komitmen daerah dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan berkelas,” tutup Andi.











