radarnusantara.co.idr, SAMARINDA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Muhammad Novan mengungkapkan, anggaran menjadi kendala utama dalam meningkatkan sarana dan prasarana (Sarpras) pendidikan di Kota Tepian, Selasa (25/02/2025).
Pasalnya, 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda untuk pendidikan tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhan dunia pendidikan. Mengingat, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) masih menyelesaikan beberapa bangunan sekolah yang membutuhkan dana besar.
“Alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan itu hanya dapat menampung beberapa infrastruktur, contohnya ada sekolah terpadu dan ada juga sekolah yang lagi direnovasi besar-besaran,” ucapnya.
Ia menjelaskan saat ini Pemkot Samarinda masih fokus dalam peningkatan sarpras sekolah-sekolah yang pembangunannya sedang berlangsung dan akan ditargetkan rampung di awal tahun pembelajaran.
“Kalau di sekolah terpadu itu masih butuh dana besar karena harus diselesaikan semua, mulai dari interior dan sarpras penunjang lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” tambahnya.
Novan juga menilai salah satu sekolah yang membutuhkan perhatian yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Samarinda yang usia bangunannya sudah 30 tahun dan dinilai perlu untuk mendapatkan peremajaan bangunan.
“Itu kan di SMPN 4 Samarinda usia bangunannya sudah 30 tahun, jadi harus diperhatikan juga, kita tidak tahu bagaimana keamanan bangunan di sana,” kata Novan.
Kendati demikian, Ia berharap kondisi seperti ini bisa segera diselesaikan mengingat kondisi bangunan dan sarpras pendidikan di Samarinda masih menjadi persoalan yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
“Bangunan yang sudah tidak layak atau plafon bocor, yang seperti itu kan sangat memprihatinkan, harapannya itu bisa segera diperbaiki pelan-pelan,” pungkasnya. (adv/fwz/dprdsamarinda)











