Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kutai Timur ke-26, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutim mengadakan kegiatan menanam padi bersama petani di Desa Sangatta Selatan. Kegiatan ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah nyata untuk menegaskan kepedulian generasi muda terhadap sektor pertanian dan kesejahteraan petani di Kutai Timur.
Ketua GMNI Kutim, Dimas Irawan , mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor penting bagi perekonomian daerah.
“Pertanian adalah tulang punggung masyarakat Kutai Timur. Dengan menanam padi bersama petani, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya mengamati, tetapi juga turut berkontribusi nyata untuk kesejahteraan petani,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mencerminkan semangat Marhaenisme, gagasan Soekarno yang menekankan bahwa kesejahteraan rakyat kecil—terutama petani—harus menjadi prioritas pembangunan.
“Kami ingin meneladani semangat Soekarno dengan hadir langsung di sawah, mendukung petani, dan memastikan suara mereka didengar,” tambah Ketua GMNI Kutim.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara GMNI Kutim dengan masyarakat, khususnya petani yang menjadi garda terdepan ketahanan pangan daerah. Salah satu petani setempat, Karman, mengungkapkan rasa senangnya.
“Senang melihat generasi muda ikut turun ke sawah. Ini memberi semangat dan menunjukkan bahwa kerja keras kami dihargai,” kata dia.
GMNI Kutim berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi organisasi kepemudaan lain untuk peduli terhadap sektor pertanian.
“Pemuda memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat. Kita harus bergerak, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat Kutai Timur,” tegas Ketua GMNI Kutim.
Kegiatan menanam padi ini dihadiri oleh seluruh anggota GMNI Kutim, petani, dan warga setempat.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk menekankan kolaborasi antara pemuda dan masyarakat, serta menegaskan bahwa pembangunan daerah membutuhkan sinergi lintas generasi.
Dengan partisipasi aktif pemuda, GMNI Kutim ingin menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pertanian dan kesejahteraan petani bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Semoga kegiatan ini menjadi contoh dan inspirasi bagi kita semua untuk terus peduli pada pertanian dan kesejahteraan rakyat,” pungkas Ketua GMNI Kutim.











