Radarnusantara.co.id,Samarinda – Semangat dan prestasi generasi muda Kalimantan Timur kembali mencuat ke permukaan. Kali ini datang dari Ananda Nadira Yunanda, seorang mahasiswi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda yang berhasil menembus seleksi nasional dan terpilih sebagai peserta Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) tahun 2025.
Program SDMI merupakan inisiatif nasional yang digagas oleh Forum Duta Maritim Indonesia (FDMI) bekerja sama dengan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Program ini bertujuan mencetak kader muda yang memiliki pengetahuan dan kepedulian tinggi terhadap isu-isu kemaritiman, serta mampu menyuarakan potensi laut Indonesia melalui pendekatan diplomasi budaya dan edukasi publik.
Melalui proses seleksi yang berlangsung sejak awal Juli lalu, Nadira berhasil lolos dari ratusan peserta dari seluruh penjuru Indonesia. Seleksi dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tahap administrasi, esai kebangsaan, wawancara daring, hingga verifikasi komitmen peserta terhadap pengembangan isu maritim.
“Saya merasa sangat bersyukur dan bangga bisa mewakili Kalimantan Timur dalam ajang nasional ini. Ini bukan hanya tentang saya, tapi juga tentang bagaimana kita bisa memperkenalkan kekayaan budaya dan laut dari daerah kita ke tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Nadira saat ditemui di Kampus Unmul, Senin (4/8/2025).
Nadira menuturkan bahwa salah satu motivasinya mengikuti SDMI adalah keinginannya memperkenalkan budaya Kalimantan Timur melalui pendekatan diplomasi lunak (soft diplomacy). Menurutnya, budaya daerah dapat menjadi pintu masuk yang kuat dalam mengkampanyekan isu-isu kelautan, terutama kepada generasi muda dan masyarakat awam.
“Saya akan membawa unsur-unsur budaya lokal seperti tarian Dayak, kuliner khas seperti amplang, dan filosofi hidup masyarakat pesisir Kaltim. Ini bagian dari strategi diplomasi budaya yang inklusif dan edukatif,” tambahnya.
Program Sekolah Duta Maritim Indonesia 2025 akan digelar di Jakarta pada 9–13 Agustus 2025. Para peserta yang terpilih akan mengikuti serangkaian pelatihan intensif mencakup bidang geopolitik maritim, literasi bahari, pengembangan komunikasi publik, hingga kunjungan lapangan ke instansi maritim seperti Bakamla, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta lembaga-lembaga terkait lainnya.
Selain itu, para peserta juga akan dibekali pemahaman tentang potensi kelautan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Materi pelatihan meliputi keamanan laut, diplomasi regional, keberlanjutan lingkungan laut, serta pemanfaatan potensi sumber daya pesisir secara berkelanjutan.
Keikutsertaan Nadira tak hanya menjadi kebanggaan bagi Unmul sebagai perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Timur, tapi juga menjadi bukti bahwa generasi muda daerah memiliki kompetensi dan kepedulian terhadap isu strategis nasional. Pihak kampus melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni pun menyatakan dukungannya atas prestasi Nadira.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung mahasiswa kami yang aktif dalam kegiatan nasional seperti ini. Peran mahasiswa dalam penguatan wawasan kebangsaan dan kemaritiman sangat krusial di era sekarang,” ujar salah satu dosen pembimbing Nadira yang enggan disebutkan namanya.
Dengan mengangkat isu maritim dari sudut budaya, Nadira berharap dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk lebih mencintai laut sebagai identitas dan masa depan Indonesia. Ia menekankan bahwa peran anak muda tidak hanya sebatas penerima informasi, tapi juga penyampai pesan dan agen perubahan.
“Laut bukan hanya sumber pangan atau jalur transportasi, tapi juga ruang budaya yang harus dijaga dan dikembangkan. Lewat program ini, saya ingin memperlihatkan bahwa anak muda Kalimantan Timur juga siap menjadi bagian dari wajah maritim Indonesia,” pungkasnya.
RadarNusantara.co.id – Mengabarkan Prestasi Anak Negeri











