Rendahnya jumlah wirausahawan muda di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN mendorong Pemerintah Kota Balikpapan mengambil langkah nyata untuk membangun ekosistem kewirausahaan baru. Salah satunya lewat Wira Muda Expo 2025, yang digelar di BSCC Dome mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025.
Acara ini bukan sekadar pameran. Expo menjadi bagian dari strategi penguatan ekonomi kreatif dan digital, melibatkan UMKM, komunitas, dan organisasi kepemudaan, dengan tujuan memperluas akses generasi muda terhadap peluang usaha sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menekankan bahwa tingkat kewirausahaan di Indonesia masih tertinggal dari negara ASEAN lain. “Data ASEAN menunjukkan entrepreneur Indonesia masih paling rendah. Kegiatan seperti ini penting agar anak muda berani memulai usaha, mengembangkan ide, dan menyesuaikannya dengan potensi lokal,” ujarnya.
Pemkot juga menyiapkan proyek strategis bagi pemuda, seperti Balikpapan Youth Camp dan program inkubasi wirausaha, yang menjadi pusat pengembangan ide bisnis, terutama di sektor digital dan ekonomi kreatif. “Transformasi digital harus dimanfaatkan anak muda untuk melahirkan inovasi. Mereka harus jadi agen perubahan, bukan sekadar penonton,” tegas Bagus.
Menurut Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, Wira Muda Expo adalah hasil kolaborasi pemerintah kota, Kecamatan Balikpapan Selatan, dan berbagai komunitas. Rangkaian acaranya mencakup Jambore Vespa, pameran ekonomi kreatif, serta lomba kepemudaan seperti debat, lomba dai muda, menyanyi solo dan dangdut, hingga Pemilihan Duta Pepelingasih (Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih).
“Kami ingin kegiatan ini menjadi ruang bagi pemuda dan pelaku UMKM untuk menumbuhkan bakat, mematangkan ide, dan menemukan peluang usaha baru,” kata Ratih. Kegiatan serupa sebelumnya telah digelar roadshow di beberapa kecamatan, namun tahun ini Balikpapan Selatan menjadi tuan rumah dengan skala partisipasi komunitas yang lebih luas.
Wira Muda Expo juga mendukung implementasi Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kota Balikpapan, dengan fokus pada penguatan partisipasi, kepemimpinan, dan kemandirian ekonomi. Ajang ini menjadi wadah untuk menyatukan inisiatif komunitas, pendampingan pemerintah, dan akses pasar bagi generasi muda, sehingga tercipta jaringan ekonomi kreatif baru berbasis anak muda.
“Kami tidak ingin kegiatan kepemudaan hanya seremonial. Tujuannya adalah kemandirian, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kapasitas anak muda Balikpapan,” tegas Ratih.
Balikpapan memang menjadi salah satu kota dengan aktivitas ekonomi jasa dan industri terbesar di Kalimantan Timur, namun sektor wirausaha muda masih tergolong kecil dan belum terorganisir kuat. Pemkot menilai, tanpa penguatan sejak dini, kesenjangan lapangan kerja dan kesempatan berinovasi akan semakin lebar. Melalui Wira Muda Expo 2025, pemerintah membuka ruang lintas sektor yang mempertemukan ide, komunitas, dan investasi mikro dalam satu ekosistem baru.











