Dalam kunjungan yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kukar, pihak perusahaan menawarkan dua produk unggulan: kapal rumah sakit dan kapal patroli sungai.
Delegasi Dongil Shipyard dipimpin langsung oleh Presiden perusahaan, Sangheon Kim, didampingi oleh Won Yong Jeong, Ujang Kim, dan Denis. Mereka disambut langsung oleh Bupati Kukar dr. Aulia Rahman Basri.
Dalam presentasinya, Dongil Shipyard memperkenalkan kapal rumah sakit sepanjang 50 meter yang dilengkapi dengan fasilitas medis seperti ruang operasi, radiologi, laboratorium, dan apotek mini.
Kapal ini juga dilengkapi perahu kecil untuk menjangkau daerah-daerah pedalaman. Menurut perusahaan, kapal tersebut mampu memberikan hingga 20.000 layanan kesehatan per tahun.
Selain itu, Dongil juga memperkenalkan kapal patroli sungai sebagai solusi pengamanan wilayah perairan Kukar yang cukup luas. Keduanya dianggap cocok untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan dan keamanan di wilayah dengan banyak desa terpencil dan akses terbatas.
Bupati Aulia menyambut baik tawaran tersebut. Ia menyampaikan bahwa Kukar memiliki banyak kawasan perairan yang membutuhkan pelayanan khusus, dan kapal rumah sakit bisa menjadi solusi alternatif yang inovatif untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan.
“Kami terbuka terhadap inovasi dan teknologi yang bisa mendukung percepatan pelayanan publik, terutama di sektor kesehatan dan keamanan. Tawaran ini tentu akan kami kaji lebih lanjut,” ujar Aulia.
Rencana kerja sama ini juga mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Wakil Gubernur H. Seno Aji yang hadir dalam forum serupa di Samarinda menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif perusahaan Korea tersebut. Namun, ia menekankan perlunya kajian komprehensif terkait skema pengadaan, kebutuhan masyarakat, dan efisiensi anggaran.
Perusahaan Dongil menyebut bahwa satu unit kapal rumah sakit ditawarkan dengan harga sekitar Rp 200 miliar. Mereka menjanjikan kualitas tinggi, pelatihan operasional bagi tenaga medis, serta sistem perawatan berkala.
Langkah ini menjadi bagian dari penjajakan kerja sama teknologi antara Kukar dengan investor asing, khususnya untuk mendukung program-program strategis seperti Pelayanan Kesehatan Bergerak dan Cek Kesehatan Gratis yang telah digagas pemerintah daerah.
Dalam kunjungan yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kukar, pihak perusahaan menawarkan dua produk unggulan: kapal rumah sakit dan kapal patroli sungai.
Delegasi Dongil Shipyard dipimpin langsung oleh Presiden perusahaan, Sangheon Kim, didampingi oleh Won Yong Jeong, Ujang Kim, dan Denis. Mereka disambut langsung oleh Bupati Kukar dr. Aulia Rahman Basri.
Dalam presentasinya, Dongil Shipyard memperkenalkan kapal rumah sakit sepanjang 50 meter yang dilengkapi dengan fasilitas medis seperti ruang operasi, radiologi, laboratorium, dan apotek mini.
Kapal ini juga dilengkapi perahu kecil untuk menjangkau daerah-daerah pedalaman. Menurut perusahaan, kapal tersebut mampu memberikan hingga 20.000 layanan kesehatan per tahun.
Selain itu, Dongil juga memperkenalkan kapal patroli sungai sebagai solusi pengamanan wilayah perairan Kukar yang cukup luas. Keduanya dianggap cocok untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan dan keamanan di wilayah dengan banyak desa terpencil dan akses terbatas.
Bupati Aulia menyambut baik tawaran tersebut. Ia menyampaikan bahwa Kukar memiliki banyak kawasan perairan yang membutuhkan pelayanan khusus, dan kapal rumah sakit bisa menjadi solusi alternatif yang inovatif untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan.
“Kami terbuka terhadap inovasi dan teknologi yang bisa mendukung percepatan pelayanan publik, terutama di sektor kesehatan dan keamanan. Tawaran ini tentu akan kami kaji lebih lanjut,” ujar Aulia.
Rencana kerja sama ini juga mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Wakil Gubernur H. Seno Aji yang hadir dalam forum serupa di Samarinda menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif perusahaan Korea tersebut. Namun, ia menekankan perlunya kajian komprehensif terkait skema pengadaan, kebutuhan masyarakat, dan efisiensi anggaran.
Perusahaan Dongil menyebut bahwa satu unit kapal rumah sakit ditawarkan dengan harga sekitar Rp 200 miliar. Mereka menjanjikan kualitas tinggi, pelatihan operasional bagi tenaga medis, serta sistem perawatan berkala.
Langkah ini menjadi bagian dari penjajakan kerja sama teknologi antara Kukar dengan investor asing, khususnya untuk mendukung program-program strategis seperti Pelayanan Kesehatan Bergerak dan Cek Kesehatan Gratis yang telah digagas pemerintah daerah.











