Di momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Timur (Kutim), DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) angkat bicara dengan memberikan sejumlah catatan kritis soal arah pembangunan daerah. Agusriansyah Ridwan, anggota DPRD dari daerah pemilihan Kutim, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh demi memastikan pemerataan dan kualitas pembangunan yang merata di wilayah timur Kaltim.
“Momentum penting ini harus jadi bahan evaluasi serius sekaligus pijakan untuk merancang masa depan Kutim yang lebih baik,” ujar Agusriansyah saat dihubungi, Senin (13/10).
Menurutnya, setelah lebih dari dua dekade berdiri, Kutai Timur memang sudah menunjukkan kemajuan signifikan. Namun, tantangan terbesar tetap ada pada ketimpangan pembangunan antara kawasan perkotaan seperti Sangatta dan kecamatan pedalaman yang masih tertinggal.
“Pembangunan jangan hanya fokus di kota besar saja, tapi harus dirasakan hingga pelosok kecamatan terpencil,” tegasnya.
Agusriansyah menekankan pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, pengembangan desa mandiri dan inovatif, serta penataan ruang yang ramah lingkungan dan sosial. Langkah ini krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh pelosok Kutim.
Selain itu, ia juga mengingatkan soal peningkatan kualitas layanan publik dan kesejahteraan sosial yang harus jadi prioritas. Pemerintah daerah didorong untuk memperkuat layanan kesehatan dasar dan meningkatkan kapasitas fasilitas rumah sakit agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Di usia ke-26 ini, Kutai Timur harus fokus meningkatkan kesejahteraan warga lewat peningkatan standar pelayanan masyarakat (SPM),” ujarnya.
Tak kalah penting, akses air bersih, listrik, dan internet hingga ke pelosok harus segera terpenuhi. Menurut Agusriansyah, Kutai Timur saat ini berada di titik krusial untuk bertransformasi menjadi daerah yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
“Peran pemerintah sangat ditunggu untuk mengakselerasi kemajuan daerah dan membawa Kutai Timur ke level berikutnya,” pungkasnya.
