radarnusantara.co.idr, SAMARINDA – Kawasan Pendidikan Hutan Unmul kini tengah digerasak oleh oknum yang tak bertanggung jawab akibatnya terjadi kerusakan terhadap salah satu kawasan hutan unmul yang berada di samarinda.
Presiden BEM KM UNMUL, M. Ilham Maulana mengatakan, BEM KM UNMUL menolak secara tegas aktivitas tambang ilegal ini yang sangat merusak iklim kawasan hutan, daerah tersebut pun sering digunakan mahasiswa kehutanan untuk pendidikan dan penelitian dalam hal menjalankan mata kuliah.
“Kritik ini merupakan bagian penting untuk menjamin keramahan lingkungan dan mencegah terjadi kerusakan yang lebih parah pasca di gali oleh oknum yang tak bertanggung jawab. cukup sudah semua di acak acak kalimantan dipenuhi dengan galian lubang tambang jangan sampai pendidikan kawasan hutan Unmul yang juga terkena oleh rakusnya oligarki ini untuk mencari emas hitam,” ucap dia saat diwawancarai media radarnusantara.co.idr, Minggu (6/4/2025).
Dirinya juga menegaskan agar pelaku tambang ilegal untuk menghentikan aktivitas tersebut jangan sampai wilayah Unmul juga di gerasak oleh pihak luar untuk menggali emas hitam yang justru merusak lingkungan, aparat Penegak Hukum juga harus segera bertindak dan menangkap pelaku atau dalang jalannya aktivitas galian tambang ini, tambang ini kami katakan Sebagai Tambang Ilegal karena tidak memenuhi prosedur yang sesuai dengan aturan.
Selanjutnya Menteri LHK BEM KM UNMUL Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Christian Marcellino turut angkat bicara dari Bulan Agustus Tahun 2024 aktivitas pertambangan ini sudah membuat kerugian bagi kawasan hutan Pendidikan Unmul dengan dampak menyebabkan longsor di daerah sekitar kawasan hutan ini.
Adapun bentuk teguran dari pihak pengelola Kawasan Hutan ini (FAHUTAN UNMUL), bukan nya memberikan efek jera melainkan tambah membabi buta hingga masuk ke Kawasan Hutan Pendidikan UNMUL dan di dapati sedang melakukan aktivitas sekitar 2 hari dengan pelaku prusahaan yang sama. Dari pihak Fahutan pun sudah mencoba melaporkan ke Gakum dan belum ada tanggapan hingga hari ini, besok 7 April 2024 FAHUTAN UNMUL akan secara resmi bersurat ke instansi terkait dalam kasus ini dari pihak Dekan itu sendiri. Sangat prihatin dikarenakan ini merupakan SATU-SATUNYA Kawasan Hutan di samarinda yang di kelola oleh Fahutan Unmul.
“Menurut saya pribadi ini merupakan hal yang sangat tidak etis karna melakukan aktivitas di kawasan yang sudah memiliki ketetapan nya sekilas terlihat sangat rakus sekali, sangat-sangat disayangkan. bukan saya menolak pada pertambangan melainkan Kami menolak keras terhadap proses pembabatan hutan yang semakin menggila akhir-akhir ini,” tutupnya.











