Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur mulai merancang langkah besar menuju kontestasi politik lima tahun mendatang. Dalam sebuah agenda internal yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan pada Minggu malam (5/10/2025), Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin, mengungkapkan target ambisius partainya: merebut minimal 11 kursi DPRD Kaltim pada Pemilu 2029. Bukan tanpa alasan, angka tersebut menjadi syarat minimal agar PKB bisa mengusung calon gubernur secara mandiri tanpa harus berkoalisi.
“Target ini jadi prioritas utama kami lima tahun ke depan. Kami ingin PKB bisa berdiri sendiri di Pilgub 2029,” ujar Syafruddin penuh optimisme.
Langkah ini juga dibarengi dengan penjajakan terhadap figur-figur potensial yang dinilai layak maju ke tingkat provinsi. Salah satu nama kuat yang mulai disebut adalah Fahmi Fadli, Bupati Paser dua periode, yang juga dikenal luas di wilayah selatan Kaltim. Lahir di Balikpapan dan berlatar belakang pendidikan kedokteran dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta teknik sipil dari Universitas Gadjah Mada, Fahmi dianggap sebagai sosok yang punya kapasitas lengkap: akademik, teknokrat, dan politisi lapangan.
Karier politik Fahmi dimulai sebagai anggota DPRD Paser, sebelum kemudian melangkah ke eksekutif dan memimpin daerah tersebut sejak 2021. Keberhasilannya kembali memenangkan Pilkada 2024 bersama wakilnya, Ikhwan Antasari, memperkuat rekam jejaknya sebagai pemimpin yang dipercaya rakyat. “Beliau sudah terbukti dalam memimpin daerah. Kami menilai, potensi itu layak dibawa ke level provinsi,” tambah Syafruddin.
Meski partainya sedang membidik kursi gubernur, Syafruddin sendiri menyatakan tak berniat maju. “Saya anak petani yang diberi bonus jadi anggota DPR RI. Itu sudah cukup,” ujarnya merendah.
PKB Kaltim memang menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten di level daerah. Di Kabupaten Paser, kursi PKB melonjak dari 2 kursi pada Pemilu 2014, menjadi 6 kursi di 2019, dan mencapai 12 kursi pada Pemilu 2024 – sebuah lonjakan signifikan yang disebut sebagai bukti keberhasilan kaderisasi dan kerja partai di akar rumput.
Meski begitu, Syafruddin menyadari bahwa lanskap politik Kaltim akan terus bergerak dinamis menjelang Pilgub 2029. Ia menegaskan, fleksibilitas dan kekuatan konsolidasi internal akan jadi kunci utama PKB dalam menjaga ritme dan memenangkan momentum politik lima tahun ke depan.











