TENGGARONG – Rania Affriana, perwakilan dari Kecamatan Tenggarong, resmi menyandang gelar Putri Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) 2025 dalam malam Grand Final Pemilihan Teruna Dara dan Putri Pariwisata Kukar yang digelar Sabtu (5/7/2025) di Gedung Bela Diri Dispora, Kompleks Stadion Aji Imbut.
Ajang tahunan ini menjadi momen penting dalam menjaring generasi muda yang tidak hanya berpenampilan menarik, tetapi juga memiliki wawasan luas dan kepedulian terhadap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.
Rania berhasil menyisihkan puluhan finalis dari 14 kecamatan lain setelah melalui serangkaian proses seleksi dan karantina yang ketat. Gelar kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang juga mengukuhkan seluruh finalis sebagai duta wisata daerah.
“Kami berharap para finalis bisa menjadi mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Kukar. Mereka adalah garda terdepan dalam mengenalkan potensi daerah kepada publik, baik secara langsung maupun melalui platform digital,” ujar Aulia dalam sambutannya.
Sementara itu, Rania mengungkapkan rasa syukur dan tanggung jawab atas amanah yang diterimanya. Ia berkomitmen untuk memperkenalkan keindahan alam, budaya, serta kekayaan lokal Kukar ke tingkat nasional dan internasional.
“Ini adalah kehormatan sekaligus tantangan. Saya siap menjalankan peran sebagai wajah pariwisata Kukar dan mendukung program-program pemerintah di sektor ini,” kata Rania usai penobatan.
Selain Rania, pasangan Teruna dan Dara Kabupaten Kukar 2025 juga diumumkan, yakni Al Nur Rosandi dan Mitylene Indrica Franclin. Mereka akan turut menjalankan tugas serupa sebagai promotor pariwisata daerah.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyebut para pemenang akan dilibatkan dalam berbagai agenda resmi pemerintah, termasuk pameran pariwisata, event budaya, hingga kegiatan nasional lainnya.
Dalam ajang tahun ini, sebanyak 20 finalis—10 laki-laki dan 10 perempuan—mengikuti proses karantina dan pembekalan intensif selama sepekan, mencakup pelatihan kepribadian, wawasan kebangsaan, serta komunikasi publik.











